Pengertian Encok
Melansir Arthritis Foundation, encok sebenarnya adalah
dampak dari penyakit asam urat. Encok merupakan penyakit radang sendi akibat
tingginya asam urat dalam darah atau hiperurisemia. Jenis radang sendi ini
sering menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan, dan kekakuan pada sendi. Biasanya
encok terjadi pada ibu jari kaki, persendian lain seperti lutut dan
pergelangan. Akan tetapi, encok terkadang juga menyerang siku, jari tangan,
pergelangan tangan, serta tulang belakang walaupun jarang.
Penyebab Encok:
Pada kondisi normal, tubuh bisa mengeluarkan asam urat
melalui urine dan feses. Namun, jika jumlahnya berlebih, asam urat akan
mengeras dan membentuk kristal. Kristal asam urat lantas menumpuk pada sendi
dan menyebabkan peradangan serta nyeri hebat. Gejala inilah yang kerap disebut
sebagai encok. Bila tidak diobati, penyakit ini bisa menjadi kronis dan
menyebabkan kerusakan jaringan sekitar sendi.
Rasa nyeri dapat bertambah parah, terutama bila penderita
mengangkat beban yang berat atau berdiri terlalu lama.
Siapa yang paling berisiko terkena encok?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan
bahwa 8,3 juta orang Amerika terkena encok antara tahun 2007 hingga 2008.
Faktor Risiko encok di antaranya:
berjenis kelamin
laki-laki atau wanita pascamenopause
memiliki berat
badan berlebih atau obesitas
memiliki anggota
keluarga yang menderita encok
mengonsumsi obat
diuretik (merangsang pengeluaran urine)
menderita gagal
jantung kongestif, sindrom metabolik, dan hipertensi
mengalami
resistensi insulin atau diabetes
mengalami
penurunan fungsi ginjal
mengonsumsi
alkohol atau makanan dan minuman tinggi fruktosa
sering mengonsumsi
makanan tinggi purin seperti daging, jeroan, dan seafood
Apabila Anda memiliki satu atau lebih dari kondisi tersebut,
sebaiknya periksakan kadar asam urat Anda secara rutin. Dengan demikian, Anda
bisa memantau nilainya secara berkala sehingga agar berkembang menjadi penyakit
radang sendi.
Gejala Encok:
Persendian yang terkena encok umumnya akan mengalami gejala
berupa nyeri hebat, kemerahan, sensasi panas, pembengkakan, dan rasa kaku.
Encok biasa kambuh di saat malam atau menjelang pagi. Namun, gejala encok dapat muncul kapan saja
tanpa tanda awal, tetapi penderita lebih sering mengeluhkannya pada tengah
malam. Setelah serangan gejala berakhir, Anda mungkin tidak akan mengalaminya
lagi selama beberapa minggu, bulan, atau bertahun-tahun setelahnya.
Barulah beberapa waktu setelahnya, sendi pada tubuh kembali
meradang sehingga penderita merasakan lagi gejala encok yang sebelumnya sempat
menghilang. Gejala bisa bertambah parah bila jaringan sekitar sendi sudah
mengalami kerusakan.
Penyakit encok tidak dapat disembuhkan, biasanya Anda perlu
mengonsumsi obat untuk meredakan peradangan dan gejala yang menyertainya. Bagi
penderita encok kronis, dokter biasanya juga menyarankan terapi dengan obat
khusus untuk menurunkan kadar asam urat yang berlebih.
Pencegahan Encok:
Cara mengatasi penyakit encok dengan perbaikan gaya hidup:
1. Memperbaiki pola makan
Asam urat adalah produk buangan dari purin, jadi penderita
encok pantang mengonsumsi makanan kaya purin. Hindari jeroan, seafood, serta
minuman mengandung fruktosa dan alkohol. Gantilah dengan sayur, buah, telur,
dan sumber karbohidrat.
2. Aktif berolahraga
Ketika tubuh tidak sedang terkena encok, isilah hari-hari
Anda dengan olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
Lakukan paling tidak selama 30 menit dengan frekuensi tiga hari seminggu.
3. Menjaga berat badan ideal
Berat badan berlebih akan membebani persendian sehingga
membuat dampak encok semakin parah. Sedapat mungkin, jagalah berat badan Anda
tetap ideal dengan aktif berolahraga dan tidak makan secara berlebihan.
4. Melindungi persendian
Persendian yang terkena encok lebih rentan mengalami cedera.
Cedera tentunya akan membuat kerusakan sendi semakin parah. Lindungi sendi Anda
dengan melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang aman. Gunakan pula pelindung
sendi bila perlu.
Konsultasi ke Dokter adalah Solusi Terbaik
Jika nyeri yang Anda rasakan semakin memburuk dan berlangsung cukup lama sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
*Disclaimer:
KabarWanita.com tetap menganjurkan sobat KaWan terutama yang memiliki
riwayat kesehatan atau kondisi medis tertentu agar dapat berkonsultasi
terlebih dahulu dengan dokter atau pakar kesehatan perihal gejala-gejala
yang dipaparkan pada artikel di atas jika terjadi pada tubuh sobat
KaWan. Meskipun isi yang dipaparkan dalam artikel ini telah mengacu pada
sejumlah studi kajian ilmiah, tapi hal ini bukanlah merupakan sebuah
ilmu (Science) yang pasti (Exact) dan menyeluruh (Universal) dimana
masih akan ada penelitian (Research) lebih lanjut oleh para ilmuwan
(Scientist) sehingga isi dari artikel ini masih memungkinkan untuk
direvisi kembali.